Gairah Janda Sange - Kumpulan Cerita Seks dan Artikel Sex Terbaru di Indonesia

Post Top Ad

Sabtu, 28 Maret 2020

Gairah Janda Sange



Aku mengenalnya pada saat dia mengundang perusahaan tempatku bekerja untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai produk yang di pesannya. perusahaan mengutusku untuk menemuinya. Pada awal pertemuan siang itu, aku sama sekali tidak menduga bahwa Ibu Santi yang kutemui ternyata pemilik langsung perusahaan.

Wajahnya cantik kulitnya putih tubuhnya tinggi langsing (sekitar 170 cm) dengan payudara yang indah. pinggulnya dibalut dengan span yang ketat sehingga membuat bentuk pinggangnya yang ramping terlihat aduhai dan pantatnya sungguh sangat montok dan masih kencang. sepanjang pembicaraan, saya tidak bisa fokus dengan pembahasan, tidak bisa konsentrasi apalagi dengan gaya bicaranya yang intelek serta bibirnya yang sensual saat bicara membuat gejolak di dada. kami mengobrol tentang kontrak kerja dan sampai ke hal yang lumayan pribadi.

Dari pembicaraan kami, baru ku ketahui bahwa usianya baru 26 tahun. Dia memegang jabatan direktus sekaligus pemilik perusahaan menggantikan suaminya yang meninggal karena penyakit jantung.

"Pak Andre umur berapa", dengan nada mesra
"Saya umur 26 tahun,Bu!"balasku
"sudah berumah tangga?"
"belum,Bu"
Ibu cantik,masih muda, saya rasa banyak laki laki yang berlomba untuk mendapatkan ibu.saya menggodanya.
"Benar, memang banyak yang berlomba mendapatkan saya, tapi rata-rata mereka ingin mengincar kekayaan saya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, Ibu santi langsung berdiri dan membuka pintu, ternyata sekretarisnya telah selesai membuat kontrak kerjanya.

"Kalau begitu, saya pamit pulang dulu ya bu". semoga kerjasama ini dapat bertahan dan saling menguntungkan. aku segera berjabat tangan dan pamit pulang. Saya bisa merasakan lembut nya tangan ibu santi bagaikan sutera, Namun naluri saya sebagai laki-laki ingin mendekatinya. dan saya pun merencanakan secara halus.

"Oh ya, Bu Santi, sebelum saya lupa sebagai perkenalan dan awal dari kerjasama kita, bagaimana kalau bu santi saya undang untuk makan malam bersama". dengan wajah berharap.

Terima kasih. mungkin lain waktu, saya akan menghubungi pak andre.
Saya tunggu, Bu permisi.

Tak terasa sudah dua bulan semenjak pertemuan itu, meskipun aku sering mampir ke tempat dia dalam kurun waktu tersebut. akhirnya aku bisa mengajaknya keluar makan malam. aku ingat waktu itu malam minggu, meskipun pada awalnya dia ingin menggunakan mobil mewahnya, akhirnya dia bersedia menggunakan mobil avanzaku.

beberapa kali kami keluar makan malam, aku jadi binggung sendiri. aku hanya berani menggengam jarinya. itupun jantungku langsung berdetak kencang padahal kami sudah sangat dekat dan bahkan aku dan dia saling memanggil dengan nama masing-masing tanpa ada sebutan Pak atau Bu.

Sampai pada malam minggu selanjutnya, ku beranikan diri untuk memulainya. waktu itu kami sedang nonton bioskop. aku memegang tangannya, ku elus dengan lembut, tangan nya yang lembut membuat gejolak di dadaku. kucoba untuk mencium tangannya dengan pelan, tidak ada respo. kurapatkan tubuhku dengan tubuhnya,kupandangi wajahnya yang sedang serius menatap layar bioskop.

Dengan keberanian, kukecup pipinya, dia terkejut. dia langsung memandangku, Aku berpikir dia akan marah, tapi responya berbeda. dengan tiba-tiba dia memelukku, mulutnya yang mungil langsung menyambar mulutku dan melumatnya.

Akupun terkejut, tapi aku segera sadar dan segera melumat bibirnya, ciumannya semakin ganas, lidah kami saling membelit, sementara tangannya semakain kuat mencengkram bahuku. Tanganku mulai bergerak ke punggungnya, ku usap lembut punggungnya, bibirku yang terlepas menjalar ke lehernya yang lebut dan putih itu. dan aku menggelitik belakang telinganya dengan lidahku.

Kuucapkan "Santi,aku sayang kamu". Kubisikkan ke telingganya.
"Aku pun saya kamu, Dre"ucapnya. dengan suara yang sedikit mendesah.

Dan saat tanganku masuk ke dalam blousnya, desahannya semkin terdengar jelas aku merasakan kelembutan di buah dadanya, kupitir halus putingnya, sementara tanganku yang satunya memegang pinggangnya dan meremas"pinggulnya yang aduhai montoknya.

Segera ku buka kancing blous bagian depannya, dengan keadaan bioskop yang gelap dengan buah dada yang putih perlahan ku keluarkan buah dadanya dari branya. kini di depanku terlihat jelas buah dada yang sangat indah, ku cium, ku jilat dan lidah ku yang basah menjilat sekelilingnya dan perlahan naik hingga ke bagian putingnya.

Kuhisap pelan putingnya yang masih munkgin, ku gigit lembut, ku dorong lidahku Santi semakin meracau tangannya menekan kuat kepalaku saat putingngya ku hisap agak kuat sementara aku merasakan penisku semakin kuat, penisku sudah tegang.

tanganku yang satunya bergerak ke pahanya, spannya ku tarik ke atas sehingga tampak pahanya yang mulus dan lembut. kuremas pahanya sementara mulutku terus menghisap puting nya yang kiri dan kanan. dan saat jariku di pangkal pahanya, perlahan jari-jari ku masuk lewat celah celana dalamnya ku geser celana dalamnya. akhirnya jari-jariku sampai ke bagian kemaluannya. rambut kemaluannya tampak sangat lebat.

Dengan tak sabar, kugosookkan jariku di klitorisnya sementara mulutku masih menghisap putingny yang semakin mencuat ke atas pertanda gairahnya sudah memuncak. dengan cepat ku masukkan jariku ke dalam celah celana dalamnnya,. terasa lembab dan basah jariku berputar-putar di dalamnya, sampai ku temukan tonjolan lembut di dalam kemaluannya, kutekan dengan lembut G-spotnya kekiri dan kanan secara perlahan.

"ahhhh dreee aku sudah nga tahan teruss dree terusss. suara nya makin mendesat birahinya sudah di puncak.

Tangganya menekan kepalaku ke buah dadanya hingga aku sulit bernafas, sementara tanganku menekan semakin dalam di kemaluannya, akhirnya kurasakan seluruh tubuhnya bergetar.

dreee aku keluar.. kurasakan jariku hangat dan basah. Makasih dree sudah lama aku tak merasakan kenikmatan ini. aku hanya bisa diam dan menahan tegang nya penisku yang belum terlampiaskan tapi santi sangat pengertian dengan lincahnya di buka resleting celanku. waahh besar sekali penismu dree aku suka barang yang besar.

Penisku yang sudah tegang perlahan di kocoknya, aku merasakan nikmatnya atas perlakuannya, sementara tangannya asik mengocok penisku aku membuka kancing bajuku dan santi langsung menghisap putingku. gairahku makin terbakar aku merasakan spermaku akan keluar. sementara kepala penisku semakin basah oleh pelumas yang keluar.

Santi aku sudah nga tahan.
Tahan sebentar dree

Santi melepaskan jilatan dia di dadaku dan langsung memasukkan penisnya ke dalam mulutnya, aku merakasan kuluman mulutnya yang hangat dan sempit ku lihat dia sampai sesak oleh kemaluanku. santi semakin kuat mengkocok penisku ke dalam mulutnya.

Awas tii saku sudah mau keluar. kutarik rambutnya agar dia menjauh dari penisku, tapi santi malah memasukkan penisku kembali ke mulutnya. lebih dalam aku tak tahan lagi, ku keluarkan spema ku ke dalam mulutnya.. dan mulutnya yang mungil kepenuhan akan spermaku.
Santi langsung menelannya dan membersihkan cairan sperma yang tertinggdal di penisku dengan lidahnya.

setelah lampu menyala yang menandakan film telah selesai, kami telah kembali rapi dan kulihat jam telah menunjukkan pukul 11 malam. akupun langsung mengatarnya pulang.

Sesampainya di rumahnya yang mewah di daerah pluit. aku langsung di tarik ke kamar pribadinya yang sangat luas. Dre aku belum puas, kita teruskan permainan yang tadi. Tangannya langsung membuka bajuku dan mulai menciumku dan mendorongku ke ranjang.

saat pakaian kami mulai tertanggal dari tempatnya kami saling bertatapan, aku melihat kesempurnaan tubuhnya apalagi di daerah selangkangannya yang putih dan bersih, dan santi memandangi penisku yang mengacung ke atas.

aku langsung menjilati seluruh tubuhnya, lidahku menari-nari dari leher hingga bagian dadanya. kuhisap putingnya yang kemerahan kujilati dan sesekali ku gigit dengan pelan sementara tanganku yang lain meremas-remas pinggul dan pantatnya.

Kami saling menghisap puting dada saat aku memainkan puting dadanya yang sudah mencuat, lidahnya menjilati putingku aku turun menjilati perutnya ku rasakan juga peruku di jilati dan akhirnya lidah kami saling menghisap kemaluan.

Aku merasakan hangat di penisku saat lidahku menjilati kemaluannya, lidahku semakin masuk ke dalam celah vaginanya yang sudah basah, kuhisap klitorisnya kuat-kuat kurasakan tubuhnya bergetar hebat.

15 menit sudah kami saling menghisap, segera aku membalikkan tubuhku kini kami kembali saling melumat bibir sementara penisku yang sudah basah oleh liurnya ku arahkan ke bagian vaginya. degan perlahan aku mendorongnya namun sulit sekali tubuh kami sudah bersimbah peluh.

Akhirnya tak sabar santi langsung mengarahkan penisku, setelah sampai di pintu vaginanya. santi membuka lebar pahanya dan penisku melesak ke dalam vaginanya kepala penisku sudah berada di dalam kemaluannya. aku menikmati remasan kemaluannya di batangku. perlahan kutekan pantatku. penisku masuk amblas sedalam-dalamnya gigi santi yang runcing tertancap di lenganku saat aku mulai menaik turunkan pantatku dengan gerakan teratur.



Remasan dan gigitan liang vaginanya di seluruh penisku terasa sangat nikmat. kubalikkan tubuhnya, kini tubuh santi menghadap ke samping penisku menghujam semakin kedalam, kuangkat sebelah kakinya penisku amblas sampai mentok di mulut rahimnya puas dari samping, tanpa mencabut penisku, ku angkat tubuhnya dengan gerakan elastis kini aku menghajarnya dari belakang.

Tanganku meremas bongkahan pantatnya denga kuat, sementara senjataku keluar masuk semakin cepat erangan dan rintihan yang tak jelas terdengan lirih, membuat semangatku semakin bertambah ketika kurasakan ada yang mau keluar dari kemaluanku, segera ku cabut penisku terdengan "Ploop"terdengan dengan jelas mungkin karna ketatnya lubang kemaluannya. Santi langsung memegang penisku "achh kenapa dree padahal aku sedikit lagi".. protesnya

Dia langsung mendorong tubuhku. kini aku terlentang di bawah, dengan sigap santi memegang penisku dan memasukkannya kembali ke lubang vaginya sambil berjongkok.

Kini santi dengan buasnya langsung menaik turunkan pantatnya, sementara aku di bawah sudah tak sanggup menahan nikmat yang kuterima dari gerakaannya, apalagi saat pinggulnya naik turun di goyangkan juga di putar-putar aku bertahan sekuat mungkin.

Satu jam berlalu, kulihat santi semakin bergerak cepat, hinga akhirnya aku merasakan semburan hangat di penisku saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang "Ahhhh aku sangat puasss dreee" tubuhnya tengkurap di atas tubuhku, namun penisku belum tercabut dari kemaluannya. kurasakan buah dadanya yang montok menekan tubuhku seirama dengan tarikan nafasnya.

Aku terus menggerakan tubuhku perlahan gairahnya kembali bangkit. terlebih saat penisku mengkorek-korek kemaluannya kadang sedikit kuangkat pantatku agar G-spotnya tersentuh kini pinggulnya santi yang seksi mulai bergoyang seirama dengan pantatku jari-jarinya mengysap dadaku.  putingku dipilin-pilinnya hingga sensasi yang kurasakan tambah gila.

Perlahan aku mulai merasakan spermaku sudah berada di ujung kepada saat sudah gerakanku sudah tak beraturan lagi berbarengan dengan hisapan santi pada putingku dan pitingan kaki di pinggulku, ku tembakkan air maniku ke dalam kemaluannya, kami sama-sama keluar.

Sejak kejadian itu, kami sering melakukannya. aku baru tahu bahwa gairahnya sangat tinggi selama ini dia bersikap baik karena tidak mau main dengan sembarang cowok. dia mau denganku karena aku sabar baik dan tidak mengejar harta kekayaanya,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar