Nikmatnya Janda 1 Anak - Kumpulan Cerita Seks dan Artikel Sex Terbaru di Indonesia

Post Top Ad

Jumat, 03 April 2020

Nikmatnya Janda 1 Anak




Bermula ketika saya tiba diterminal bus di kota Malang pukul 1 siang, meskipun bus Bandung – Jogja yang saya tumpangi baru berangkat 2 jam kemudian. Saat sedang asyik membolak-balik Taboid Olahraga kesukaan saya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia 5 tahunan terjatuh didepan saya, sontak tangan ku menarik si gadis kecil itu.”Makasih Dik, maklum anak kecil kerja nya lari-lari mulu” ungkap seorang wanita setengah baya seraya mengumbar senyum manisnya. Namun walau hampir kepala tiga, Mbak Tina, demikian dia memperkenalkan dirinya pada saya, masih keliatan seperti gadis muda yang lagi ranum-ranum nya…. dada gede (34B), pantat bahenol dibarengi pinggul seksi membuat ku terpaku sejenak memandanginya.

“Maaf, boleh saya duduk disini” suara Mbak Tina dengan logat sundanya yang khas memecah ‘keheningan’ saya “Ssii… silakan Mbak,” balas ku sambil menggeser pantat ku dibangku ruang tunggu bis antar kota di kota kembang itu. “Mau kemana mbak’”saya coba membuka pembicaraan. “Anu… saya the mau ke jogja. Biasa beli barang-barang buat dagang. Adik mau kemana?” “Sama, jogja juga. Mbak sendiri?” pandangan ku melirik payudara nya yang belahan nya jelas dari kaos lumayan ketat yang dipakainya. “Ya, tapi ada yeyen kok” katanya sambil menunjuk si kecil yang asik dengan mainannya. “Saya Dimas Mbak” ucapku sambil mengulurkan tangan yang langsung disambutnya dengan ramah.“Kalo gitu saya manggilnya mas aja ya, lebih enak kedengarannya” ungkap si mbak dengan kembali mengumbar senyum manisnya. Mungkin karena ketepatan jurusan kami sama, saya dan Mbak Tina cepat akrab, apalagi apa karna kebetulan ato gimana, kami pun duduk sebangku di bis yang memang pake formasi seat 2-2 itu. Dari ceritanya ku ketahui kalo Mbak Tina janda muda yang ditinggal cerai suami sejak 3 thn lalu. Untuk menyambung hidup dia berjualan pakaian dan perhiasan yang semua dibeli dari jogja.Tak terasa, waktu terus berjalan, suasana bis begitu hening, ketika waktu menunjukkan pukul 11 malam. Si kecil Yeyen dan para penumpang lain pun sudah terlelap dalam tidur. Sedangkan saya dan Mbak Tina masih asyik dalam obrolan kami, yang sekali-kali berbau ha-hal ‘jorok’, apalagi dengan tawa genitnya Mbak Tina sesekali mencubit mesra pinggang saya. Suasana makin mendukung karna kami duduk dibangku urutan 4 dari depan dan kebetulan lagi bangku didepan,belakang dan samping kami kosong semua. “Ehmm..mbak, boleh tanya ga nih, gimana dong seandainya pengen gituan kan dah 2 taon cerainya.” tanya ku sekenanya. “Iiihh, si mas pikiran nya..ya gimana lagi, palingan usaha sendiri… kalo ga,ya… ini,si Yeyen yang jadi sasaran marah saya, apalagi kalo dah sampe di ubun-ubun” jawabnya sambil tersipu malu.“Masa… Ga mungkin ga ada pria yang ga mau sama mbak, mbak seksi, kayak masih gadis” aku coba mengeluarkan jurus awal. Tiba-tiba si yeyen yang tidur pulas dipangkuan Mbak Tina, nyaris terjatuh.. sontak tangan ku menahannya dan tanpa sengaja tangan kami bertemu. Kami terdiam sambil berpandangan, sejenak kemudian tangan nya ku remas kecil dan Mbak Tina merespon sambil tersenyum. Tak lama kemudian dia menyandarkan kepalanya di bahu ku, tapi aku mencoba untuk tenang, karena ‘diantara’ kami masih ada si kecil yeyen yang lagi asik mimpi..ya memang ruang gerak kami terbatas malam itu.Ku beranikan mencium lembut bibir seksi janda cantik itu. “Ssshhh… ahhh… mas” erangnya, saat lidah ku memasuki rongga mulutnya, sementara tangan ku, walau agak sulit, karna yeyen tidur dipangkuan kami berdua, tapi aku coba meremas lembut payudara seksi nan gede itu. “Terus mas… enak….. ouhhhh” tangan nya dimasukin aja mas, gak keliatan kok’” rengeknya manja. Adegan pagut dan remas antara kami berlangsung 15 menitan dan terhenti saat yeyen terbangun… “Mama…, ngapain sama Om Dimas” suara yeyen membuat kami segera menyudahi ‘fore play’ ini dan terpaksa semuanya serba nanggung karna setelah itu Yeyen malah ga tidur lagi. “Oya, ntar di Jogja tinggal dimana Mbak” tanya ku. “Hotel Mas… Napa? Mas mau nemenin kami…???” “Bisa, ntar sekalian saya temenin belanjanya, biar gampang, ntar cari hotelnya disekitar malioboro aja.” Pukul 7 pagi akhirnya kami tiba di terminal Giwangan, Jogja… dari terminal kami bertiga yang mirip Bapak-Ibu dan anak ini, nyambung bis kota dan nyampai dikawasan malioboro setengah jam kemudian.. setelah muter-muter, akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan doble bed dikawasan wisata jogja itu. Setelah semua beres, si room boy yang mengantar kami pamit. “Yeyen, mau mandi atau langsung bobo ?” “Mandi aja, Ma… Oya, Om Dimas nginep bareng kita ya..?” si yeyen kecil menanyaiku “Ya, biar mama ada temen ngobrolnya.” jawab Mbak Tina sambil ngajak Yeyen ke kamar mandi yang ada dalam kamar.

Tak lama kemudian, Yeyen yang telah selesai mandi , berlari masuk ke dalam kamar.. “Gimana, Yeyen udah seger belom?” godaku sambil mengedipkan mata ke arah Mbak Tina “Seger Om…. Om mau mandi??” Belum sempat ku jawab….. “Ya ntar Om Mandi mandinya bareng mama, sekarang yeyen bobo ya…” celetuk Mbak Tina sambil tersenyum genit kearah ku. Selagi Mbak Tina menidurkan anaknya, aku yang sudah masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’ penis ku yang sudah tegang dari tadi. Lagi asiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Tina ngeloyor masuk kamar mandi. Aku kanget bukan kepalang.. “Udah gak sabar ya……” godanya sambil memandagi torpedo ku yang sudah ‘on fire’ “Haa… aaa… Mbak…” suaraku agak terbata-bata melihat Mbak Tina langsung melepas lilitan handuknya hingga terpampang payudara nya yang montok yang ternyata sudah ga dibungkus BH lagi, tapi penutup bawah nya masih utuh. Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Tina langsung memelukku. “Jangan panggil Mbak dong.

Tina aja” rengeknya manja sambil melumat bibirku dan tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yang semakin ‘on fire’. Aku sudah dirasuki nafsu biarahi langsung membalas pagutan Tina dengan tatkala ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Tina turun ke leher, perut… hingga sampe dibatang kemaluan ku. “Berpengalaman sekali dia ini…” pikirku. Jilatan yang diselingi sedotan, kuluman dibatang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang melayang-layang…. “Ohhhh… Tina… nikkk… mat… teruss… isepppp” desahku menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus rambutnya. Permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yang ingin keluar dari penis ku. “Akhh… hh… aku keulu..aaarrr…” erangku diikuti semprotan sperma ku dimulut Tina yang langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yang melahap ice cream sambil tersenyum ke arahku.. Setelah suasana agak tenang, aku menarik tangannya untuk berdiri, dan dalam posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku langsung melumat mulut sambil meremas-remas pantatnya yang padat. Dia membalasnya dengan pagutan yang tatkala ganas sambil tangan nya mengenggam penisku yang masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke payudara nya yang padat berisi.

“Oohhh.. Mass …. ahhkkhh.” erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung putingnya yang tegang dan berwarna coklat kemerahan. Tanpa melepas lumatan pada mulut Tina, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal tersebut dan mendudukannya diatas bak mandi serta membuka lebar-lebar pahanya yang putih mulus. Tanpa dikomando aku langsung berlutut, mendekatkan wajahku kebagian perut  dan menjilati yang membuat Tina menggelinjang bak cacing kepanasan. Jilatin ku terus merambat ke bibir vagina nya yang licin tanpa sehelai bulu pun. Kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang vagina, yang membuatnya mengerang histeris. “Ndi… sudah…. Mass… masukinn punyamu…. aku sudah ga tahan…. ayo sayang…” pinta nya dengan nafas memburu.


Tak lama, aku berdiri dan mulai menggesek-gesekkan penis ku yang sudah tegang dan mengeras dibibir vagina yang seseksi si empunya. “Sudah…. say…. aku ga ta.. hann… nnn… masukin..” desah Tina dengan wajah sayu menahan geora nafsunya. Perlahan namun pasti penisku yang berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos vagina Tina yang masih sempit walau sudah berstatus janda itu. “Pelann… dong say.. sudah 3 tahun aku gak maen..” pinta nya seraya memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri saat penisku mulai menerobos lorong nikmat itu. Ku biarkan penis ku tertanam di vagina dan membiarkan nya menikmati sensasi yang telah dua tahun tak dia rasakan. Perlahan namun pasti aku mulai mengocok vagina janda muda ini dengan penis ku yang perkasa.

Untuk memberikan sensasi yang luar biasa, aku memompa vaginanya dengan formasi 5:1, yaitu 5 gerakan menusuk setengah vagina yang diukuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya. Gerakan ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga membuat Tina merasa vagina nya diubek, sungguh nikmat yang tiada tara terlihat dari desisan-desisan yang diselingi kata-kata kotor keluar dari mulutnya.. “Ouggghh…. kontolmu enak say… entot terus say… nikmat” rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan memaju-mundurkan pantatnya. Sekitar lima belas menit berlalu, Tina sepertinya akan mencapai orgasmenya yang pertama. Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan yang lebih dalam di vaginanya.

Tina menganggkat pinggulnya tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat menghujam kan penisku di vaginanya… “Ooouhhh…. aaahhhh…. hhh…” rintih Tina saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan.. Sejenak Mbak Tina kubiarkan menikmati multi orgasme yang baru saja dia dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintalnya ku bopong berdiri dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi. Sambil menciumi tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus paha mulus  hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali. Rangsangan ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok dibelakang Tina. Apalagi setelah jilatan merambat naik ke vagina Mbak Tina dan mengobok-obok vagina yang semakin menyemburkan aroma khas. Tak cukup sampai disitu, wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Tina seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati. “Ouhh…. aakhh… ssstt…. jorok say…. apa kamu lakukan… jilat memek  aja..” celotehnya .

Sepuluh menit berlalu, aku kemudian berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu kebelakang dan penisku yang semakin tegang itu ku gosok-gosokan disekitar anus … “Ouh… ca… kittt… say… jangan disitu, Aku lom pernah say…” desahan sambil menahan saat perlahan penisku menerobos masuk anusnya. Setelah sepenuhnya penisku tertelan anus, ku diamkan beberapa saat untuk beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yang menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai ke daun telinga nya. “Nikk… matt… say..” hanya itu yang keluar dari mulut seksi Tina. Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan penis ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki penis laki-laki.
Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yang dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara. Perlahan Mbak Tina mulai mengimbangi gerakan ku dengan goyangan saat penis ku semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok vagina nya yang nganggur. “Aahhh… ooohhh… laur biasa say… nikmat…” Desahnya menahan nikmatnya permainan duniawi ini. 15 menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus Mbak Tina, perlahan ku tarik penisku dan mengarahkan nya secara perlahan ke vagina, dan memulai mengobok-obok vagina itu lagi. 10 menit kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku, hingga aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yang semakin diimbangi Tina yang sepertinya juga akan mendapatkan orgamasme keduanya.
Diiringa lolongan panjang kami yang hampir bersamaan, secara bersamaan pula cairan hangat dan kental dari penisku dan vagina Tina bertemu di lorong nikmat Tina.. Nikmatnya tiada tara, sensasi yang tiada duanya.. Tak lama berselang, aku menarik penisku dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tiitn yang langsung dijilatinya hingga sisa-sisa sperma yang masih ada dipenisku dijalatinya dengan rakus. “Tak kusangka mas sehebat ini.. baru kali ini aku merasa sepuas ini. Badan kecil tapi tenaganya luar biasa. Aku mau mas… aku mau kamu mas…” puji Mbak Tina padaku dengan pancaran wajah penuh kepuasan tiada tara… Sesaat kemudian kami saling membersihkan diri satu dengan lainnya, sambil tentunya sambil saling remas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar