Ngewe Bareng Dokter Rangga - Kumpulan Cerita Seks dan Artikel Sex Terbaru di Indonesia

Post Top Ad

Senin, 13 April 2020

Ngewe Bareng Dokter Rangga


Telah nyaris satu minggu saya di rawat dalam rumah sakit ini, namaku Nini usiaku baru tiba 21 tahun. Saya seseorang pelajar dari salah satu universitas ternama, serta masuk ke rumah sakit ini sebab hadapi musibah motor. Ya saya kerap naik motor walaupun mamaku telah melarang apalagi ia sempat mengadukan perbuatanku pada papa tetapi saya masih saja ngeyel tidak memperdulikan nasehatnya.

Banyak yang bilang jika saya mempunyai wajah yang begitu menawan, serta saya tidak menampik perihal itu sebab semenjak SMP saya telah menjalakan ikatan walaupun cuma sebatas cinta monyet. Kata laki- laki yang jadi pacarku bilang jika saya memanglah menawan, tetapi hingga saat ini saya belum pula menciptakan laki- laki yang membuat hatiku betul- betul luluh. Sebab sepanjang ini saya berpacaran cuma buat main- main saja.

Pikirku jika seseorang wanita yang tidak sempat berpacaran mereka tidak laku, sifatku pula bandel tetapi sepanjang ini saya masih dapat melindungi keperawananku walaupun saya hidup di kota besar. Belum sempat sekalipun saya melaksanakan adegan semacam dalam cerita berusia, walaupun berulang kali pula saya berubah pacar. Saya ketahui seseorang laki- laki belum pasti hendak bertanggung jawab walaupun telah melaksanakan seperti dalam cerita berusia tersebut.

Sampai kesimpulannya di Rumah sakit ini saya menyimpan hati pada seseorang dokter muda, panggil namanya mas Rangga. Saya memanggilnya dengan istilah nama sebab ia ialah dokter yang sudah merawatku serta sebab mau mencari perhatiannya seperti itu saya terencana memanggilnya dengan istilah mas, serta tidak tidak sering mama memarahiku sebab di anggap tidak sopan. Tetapi Dokter Rangga bilang jika akau dapat memanggilnya dengan istilah nama saja.

Umurnya memanglah agak jauh di atas usiaku ialah 30 tahun. Tetapi sebab dokter Rangga begitu kalem serta ganteng, buatnya nampak lebih muda dari umurnya. Sepanjang ini akupun kerap chat di sosial media dengannya, sedikit banyak akupun ketahui tentang dirinya. Dokter Rangga masih single sebab itu saya berniat buat terus menggodanya bisa jadi hatiku betul- betul kepincut padanya serta untungnya buat dikala ini saya telah putus dengan pacarku.

Kesimpulannya akupun diperbolehkan kembali sehabis 9 hari terletak di Rumah sakit ini, saya merasa pilu sebab wajib meninggalkan Rumah sakit. Tetapi akupun merasa agak sedikit terdapat harapan kala dokter Rangga bilang jika ia masih ingin berhubungan denganku melalui sosmed pastinya, tetapi itu telah lumayan membuat saya bahagia. Jadilah hari- hari yang saya lalui jadi lebih bercorak buat mencari ketahui tentang dokter Rangga.

Apalagi saya berani menyatakn cinta padanya walaupun cuma melalui chatingan, awal mulanya ia bilang jika masih ingin di pikir- pikir dahulu. Tetapi saya saya mendesaknya kesimpulannya diapun menerima cintaku, semenjak dikala itu saya begitu senang apalagi akupun jadi kerap main ke Rumah sakit cuma buat menemui mas Rangga walaupun cuma sebentar saja. Sampai akupun padat jadwal oleh tes semester yang hendak saya hadapi, serta jadi tidak sering menemui mas Rangga.

Semenjak berhubungan dengannya terlintas dalam benakku buat melaksanakan adegan seperti dalam cerita berusia, tetapi saya masih malu terlebih mas Rangga tidak sering seklaia mengajakku jalur bareng. Serta jika dipikir- pikir memanglah baru satu kali ia mengajakku makan siang bareng, serta ikatan kami memanag romatis cuma di dalam dunia maya saja. Tetapi entah kenapa saya merasa itu telah lumayan menggembirakan.

Bisa jadi saya betul- betul menyayangi mas Rangga, sampai kesimpulannya pada sesuatu hari saya bernazar main ke rumah mas Rangga. Serta sepanjang ini saya memanglah belum sempat kesana walaupun saya ketahui alamatnya, tepatnya hari minggu saya berangkat ke rumahnya. Seseorang pembantu membukakan pintu untukku serta tidak lama setelah itu mas Rangga tiba langsung saja saya peluk badannya ia agak kaget tetapi kesimpulannya membalas pelukanku.

Mas Rangga setelah itu mengajakku ke kamarnya dengan alibi lebih nyama ngobrolnya, akupun ingin saja sebab saya amati pembantunya memanglah agak kepo dengan lirikannya padaku. Di dalam kamarnya ia menyuruhku buat duduk tetapi sebab saya begitu kangen padanya akupun duduk tetapi dengan dekapan hangat darinya sampai kesimpulannya kamipun bersama terpancing buat melaksanakan perihal yang lebih, kami berciuman lama sekali.



Sampai akhirnya tangan mas Rangga mulai meremas buah dadaku akupun menggelinjang kenikmatan“ OOOouuugghh… aaaagggghh… aaaaggghh… aaaaggghhh.. maaas… aaaggggh…” Saya terus mendesah menikmatinya serta membiarkan mas Rangga terus melanjutkan aksinya padaku. Kala ia terus menjadi melorotkan badannya serta menyudahi di depan toketku kemudian dengan lembut memegang toketku dengan mulutnya.

Saat ini ia mulai mengulum putingku dengan bergantian pula ia meremas dengan kedua tangannya“ aaaahhhhhhh…. ahhhhhh….. oughhh…lagii mass.. gelii masss…” kesimpulannya tubuhku telah dalam kondisi telanjang Bundar serta mas Rangga merebahkan tubuhku di atas tempat tidurnya, dengan lembut kembali ia memegang toketku kemudian mengulumnya dengan penuh gairah.

Akupun menikmatinya lekas saya buka lebar pahaku sehabis memandang mas Rangga hendak memasukkan kontolnya“ OOouugghh…pelan.. pelan.. mas… aaaaggggghhh… aaaaagggghhh…” Kataku sedikit menjerit serta warnanya mas Rangga ketahui jika baru kali ini saya melaksanakan adegan layakanya dalam cerita berusia, ia lama- lama berupaya menerobos memekku serta hingga kesimpulannya dapat pula ia jalani dengan melewati lubang memekku. Cerita Sex Croot

Setelah itu ia menggerakan pantatnya lama- lama tetapi tentu akupun mendesah menikmatinya“ OOouuggghh…. oooouuugghh…. aaaaggghh.. mas… aaagghh.. nikmaaat… mas…. aaaggghh….” Terus saja mas Rangga bergerak leluasa di atas tubuhku, sampai lama kelamaan terus menjadi kilat pula ia bergoyang hingga kesimpulannya saya rasa ia telah nyaris menggapai puncak kenikmatan sebab tangannya mulai erat memeluk tubuhku.

Akupun merasa jika memekku pula telah menghasilkan suatu yang nikmat“ OOOuugghh… aaagggghhhh……. aaaaaaggghh… saaa… yaaang… aaaaggggghhhhh… aaaaagggghhh…” Kamipun berdua bersama menggapai puncak klimaks berbarengan, saya senantiasa memeluk badan mas Rangga walaupun ia hendak bangun dari tempat tidurnya, sebab dekapanku begitu erat kesimpulannya diapun memelukku kembali sembari mengecup keningku dengan mesra.

Belum lama kami melaksanakan adegan semacam dalam, seketika saya mendengar suatu yang cukup gaduh dari luar. Kayaknya suara dari pembantu mas Rangga, serta nampak pintu terbuka dikala seperti itu saya memandang seseorang perempuan masuk sembari berteriak” Dasar bajingan..” Mas Rangga lekas bangun serta memohon maaf pada perempuan tersebut sembari meminta dan berlutut. Sebaliknya saya tidak ketahui apa yang wajib saya jalani. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar